Sabtu, 10 Februari 2024

Jenis-Jenis Irigasi

DasGriTan

Jenis-Jenis Irigasi






Irigasi merupakan salah satu faktor yang amat menentukan suksesnya pertanian sebab tanpa pengairan yang cukup, sebagian besar tanaman yang menjadi komoditas pertanian tidak akan tumbuh subur dan siap dipanen. Inilah yang menjadi alasan mengapa dahulu, salah satu butir dalam politik etis Belanda adalah irigasi sebab Indonesia sebagai negara agraris begitu membutuhkan irigasi yang cukup untuk menunjang pertanian.



Irigasi memegang peran sangat penting sebab tanaman yang membutuhkan pengairan cukup tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman atau masa-masa tertentu saja, akan tetapi pada seluruh periode.

Beragamnya sistem irigasi yang dimiliki petani Indonesia merupakan suatu keniscayaan mengingat sejarah panjang irigasi serta beragamnya model tanah yang menjadi lahan pertanian. Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari beberapa di antara jenis jenis irigasi :

1. Irigasi Permukaan

Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air. Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah ditentukan.



2. Irigasi Bawah Permukaan

Seperti namanya, jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka. Digerakkan oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.



3. Irigasi dengan Pancaran

Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan belakangan. Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan barulah bagian di dalam tanah.



4. Irigasi Pompa Air

Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur, ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika sumber air yang digunakan dalam jenis ini bisa diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup dengan jenis irigasi ini.



5. Irigasi Lokal

Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja. Seperti halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.

6. Irigasi dengan Ember atau Timba

Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba. Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami. Seperti yang bisa dibayangkan, jenis ini kurang efektif karena memakan banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama. Namun demikian, jenis yang demikian masih menjadi pilihan sebagian petani utamanya petani di pedesaan yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli pompa air atau alat irigasi yang lebih efektif.



7. Irigasi Tetes

Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian menggunakan selang atau pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman. Teknik yang demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih.



Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan penghematan air, menghindari akibat penguapan dan inflitrasi serta sangat cocok untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman. Selain itu, jenis ini juga mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.



Tujuan dan Manfaat Irigasi



Menurut standar perencanaan irigasi KP-01 pengertian irigasi adalah sistem penyediaan air pada lahan pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Adapun tujuan irigasi adalah:

1. Membuat Tanaman Basah
Melembabkan tanah menggunakan air irigasi untuk mengatasi kekurangan air pada daerah pertanian yang memiliki curah hujan sedikit atau tidak ada curah hujan. Hal ini penting, karena kekurangan air pada tanaman akan berdampak pada hasil tanaman tersebut.

2. Membuat Tanaman Subur
Menyuburkan tanaman berfungsi untuk menyediakan banyak air pada tanaman agar dapat membasahi dan menyediakan zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.

3. Menyesuaikan Suhu
Dengan suhu yang tidak terlalu tinggi atau rendah tanaman dapat tumbuh dengan baik, tergantung pada jenisnya.

4. Membersihkan Tanah untuk Menyingkirkan Hama
Tujuan pengairan pada tanaman adalah untuk membunuh serangga yang bersarang di tanah, oleh karena itu, pada musim kemarau Anda perlu menambahkan air ke sawah agar padi kehilangan salinitasnya.

5. Menyumbat
Menyumbat atau Kolmatase Diairi bertujuan untuk memperbaiki atau mengangkat permukaan tanah.

6. Meningkatkan Persediaan Air Tanah
Hal ini bertujuan untuk menambah pasokan air tanah dalam kebutuhan sehari-hari. Hal ini umunya dilakukan dengan cara menyimpan air di satu titik, agar air dapat meresap ke dalam tanah dan akhirnya dapat digunakan bagi yang membutuhkan.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan air irigasi, Anda memerlukan inklusif dan merata, terutama pada sumber daya air terbatas.

Perbedaan Irigasi dan Drainase
Setelah memahami berbagai jenis-jenis irigasi, Sobat Honda perlu tahu juga apa itu drainase. Fungsi drainase pada lahan pertanian yaitu untuk menyerap air berlebih, sehingga tidak terjadi penggenangan air. Lalu, apa perbedaannya dengan irigasi? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Tujuan dari Penggunaan
Sistem irigasi diterapkan untuk pengairan lahan pertanian supaya tanaman bisa mendapatkan nutrisi yang cukup. Sementara itu, drainase digunakan untuk penyerapan air pada lahan pertanian supaya air tidak menggenang.
 
2. Objek Sistem Irigasi dan Drainase
Perbedaan yang lainnya yaitu objek dari masing-masing sistem pengairan tersebut. Objek pada sistem irigasi yaitu lahan pertanian dengan aliran air yang kurang. Berbeda dengan drainase yang diterapkan pada lahan yang kelebihan air.

3. Cara Pembuatan Sistem
Supaya aliran air bisa merata pada seluruh lahan pertanian, sistem irigasi dibuat dengan kemiringan yang landai. Alhasil, air dapat dengan mudah mengalir menuju lahan yang lebih luas. Sedangkan, pada sistem drainase kemiringan curam yang lebih diutamakan. Tujuannya supaya lebih mudah dalam mengalirkan air yang berlebih secara cepat.

4. Perbedaan Tinggi dan Permukaan Tanah
Sistem irigasi dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah supaya memperlancar aliran air. Sementara itu, permukaan tanah pada sistem irigasi akan lebih tinggi guna mengalirkan air berlebih menuju tempat penyerapan. Pada saluran drainase limbah, hal ini juga diterapkan.

Jenis-jenis irigasi serta drainase merupakan sistem pengairan yang diperlukan dalam industri pertanian. Tentu supaya tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan bisa berkembang dengan maksimal.

Sumber :  https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/320/jenis-jenis-irigasi
                https://www.hondapowerproducts.co.id/id/berita-informasi/artikel/jenis-jenis-irigasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar