Senin, 31 Juli 2023

Kamis, 27 Juli 2023

Agribisnis Tanaman Hias (Gambar Bunga)

Bahan Bacaan
ATH 
Tanaman Hias


Aglaonema

Agribisnis Tanaman Hias

Bahan Bacaan
Agri Bisnis Tanaman Hias 1

Ruang Lingkup Tanaman Hias

 A. Pengertian dan Lingkup Tanaman Hias:

Tanaman hias adalah tanaman yang ditanam dan dirawat oleh manusia untuk tujuan estetika, keindahan, dan dekorasi. Tanaman hias biasanya ditanam di taman, kebun, pot, atau di dalam ruangan untuk memperindah lingkungan sekitar. Tanaman hias memiliki beragam bentuk, ukuran, warna, dan aroma yang menarik sehingga sering digunakan sebagai hiasan dan penghias ruangan, pekarangan rumah, taman, perkantoran, dan tempat umum lainnya.

Lingkup tanaman hias sangat luas dan mencakup berbagai jenis tanaman, termasuk tetapi tidak terbatas pada bunga-bungaan, tanaman dengan daun indah, tanaman dengan bentuk unik, tanaman merambat, tanaman bonsai, serta tanaman air seperti teratai dan anggrek. Tanaman hias juga meliputi berbagai jenis pohon, semak, dan rumput hias yang memiliki peran penting dalam memberikan suasana alami dan menyegarkan di lingkungan sekitar.

B. Perbedaan antara Tanaman Hias dan Tanaman Produktif:

Perbedaan antara tanaman hias dan tanaman produktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

Rabu, 26 Juli 2023

Dasar-dasar Agribisnis Tanaman

Bahan Bacaan

Elemen 1

PENGERTIAN TANAMAN PANGAN

Pengertian Tanaman Pangan

Tanaman pangan merupakan setiap jenis tumbuhan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan sebagi sumber energy manusia, nutria tersebut adalah karbohidrat dan protein. Tanaman tersebut menjadi sumber energy bagi manusia, dan menjadi makanan pokok yang dikonsumsi.

Pada umumnya disebut juga tanaman musiman. Artinya, dipanen dalam waktu semusim saja.

Bahan Bacaan
Elemen 1 


Pengertian Tanaman Pangan

kompas.com

        Tanaman pangan merupakan setiap jenis tumbuhan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan sebagai sumber energi manusia, nutrisi tersebut adalah karbohidrat dan protein.
Tanaman tersebut menjadi sumber energi bagi manusia serta menjadi makanan pokok yang dikonsumsi.
Pada umumnya disebut juga tanaman musiman. Artinya, dipanen dalam waktu semusim saja.

Dasar-dasar Agribisnis Tanaman

Bahan Bacaan
Mapel Dasar Agribisnis Tanaman



Mengenal Apa Itu Hortikultura

        Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari kata “hortus” dan “cultura”. “Hortus” dalam bahasa Yunan memiliki arti tanaman kebun. Sedangkan “cultura” atau “colere” berarti budidaya.
        Jadi, secara sederhana pengertian hortikultura adalah budidaya tanaman kebun. Secara lebih luas, istilah tersebut mengacu pada budidaya tanaman kebun dengan teknik yang modern dan meliputi beberapa cakupan kerja.
        Area kerjanya antara lain meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, memproduksi beragam komoditas tumbuhan, pemberantasan hama serta penyakit, pemanenan, pengemasan produk, hingga pada akhirnya pendistribusian secara massal.
        Metode pertanian modern ini dilakukan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan pangan hingga obat-obatan. Selain itu, komoditas dari metode pertanian tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan estetika seperti tanaman hias.
Budidaya hortikultura biasanya dilakukan untuk produksi dalam skala besar. Yakni bertujuan memenuhi permintaan pasar. Pada umumnya, pemilihan komoditas tanaman didasarkan pada nilai ekonomis yang tinggi.

Dasar Agribisnis Tanaman


Bahan Bacaan
Elemen 1


Identifikasi dan Penjelasan Elemen Proses Bisnis

A. Perencanaan

1. Definisi

Perencanaan dalam proses bisnis adalah langkah awal yang melibatkan penentuan tujuan, strategi, dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini melibatkan penentuan visi, misi, target, dan sasaran bisnis yang akan dikejar.

2. Tujuan perencanaan dalam mencapai hasil yang diinginkan :

· Membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan memahami arah yang jelas.
· Menentukan prioritas dan alokasi sumber daya yang tepat.
· Mengurangi ketidakpastian dan risiko dalam pengambilan keputusan.
· Mencapai efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan kegiatan bisnis.
· Meningkatkan peluang kesuksesan dalam mencapai tujuan bisnis.

3. Langkah-langkah dalam merencanakan proses bisnis:
a. Menentukan Visi dan Misi Bisnis:
Menyusun pandangan jangka panjang dan tujuan organisasi.
Merumuskan misi sebagai panduan utama dalam setiap kegiatan bisnis.

b. Menetapkan Sasaran dan Target:
· Menentukan sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu terbatas (SMART).
· Menentukan target kuantitatif yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.

c. Analisis Lingkungan:
· Menganalisis faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis.
· Mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada di pasar.

d. Mengembangkan Strategi:
· Menentukan pendekatan atau rencana umum untuk mencapai tujuan bisnis.
· Merancang strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar.

e. Penentuan Tindakan dan Rencana Kerja:

· Menyusun rencana taktis dan operasional untuk mencapai sasaran bisnis.
· Mengalokasikan sumber daya, menentukan tanggung jawab, dan jadwal pelaksanaan.

f. Monitoring dan Evaluasi:

· Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan mengukur kemajuan terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
· Melakukan evaluasi periodik untuk menilai keberhasilan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

        Perencanaan merupakan langkah awal yang penting dalam proses bisnis. Dengan merencanakan dengan baik, organisasi dapat memiliki visi yang jelas, sasaran yang terukur, dan strategi yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan.


Identifikasi dan Penjelasan Elemen Proses Bisnis:

B. Pengorganisasian
Peran pengorganisasian dalam menjalankan proses bisnis: Pengorganisasian merupakan elemen penting dalam proses bisnis yang melibatkan strukturisasi dan penataan sumber daya manusia, peralatan, dan informasi agar dapat bekerja secara efisien. Melalui pengorganisasian yang baik, tugas dan tanggung jawab dapat ditentukan dengan jelas, dan interaksi antara anggota tim atau departemen dapat terkoordinasi dengan baik.
Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam tim atau departemen :
· Pembagian tugas dilakukan untuk memisahkan pekerjaan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan terkelola dengan lebih baik. Setiap anggota tim atau departemen diberikan tugas yang sesuai dengan keahlian dan tanggung jawabnya.
· Tanggung jawab ditentukan untuk memastikan bahwa setiap anggota tim atau departemen memiliki kewajiban dan akuntabilitas atas pekerjaan yang mereka lakukan. Ini membantu dalam peningkatan produktivitas dan koordinasi kerja.

Koordinasi dan komunikasi antara anggota tim atau departemen:
· Koordinasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anggota tim atau departemen bekerja bersama-sama dengan efektif dan efisien. Ini melibatkan pengaturan kerangka kerja dan alur kerja yang jelas, serta kolaborasi yang baik antara anggota tim atau departemen.
· Komunikasi adalah aspek penting dalam pengorganisasian. Komunikasi yang baik memungkinkan pertukaran informasi yang efektif antara anggota tim atau departemen, memastikan pemahaman yang sama terhadap tujuan, kebutuhan, dan perubahan yang terjadi.

        Melalui pengorganisasian yang baik, sebuah organisasi dapat mencapai koordinasi yang lebih baik antara anggota tim atau departemen, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam menjalankan proses bisnis.

C. Pengendalian
Pentingnya pengendalian dalam memastikan kelancaran proses bisnis: Pengendalian adalah elemen penting dalam proses bisnis yang bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas dan kinerja bisnis berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengendalian yang efektif, organisasi dapat menghindari risiko dan ketidakpastian, menjaga kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasional.
Monitoring dan evaluasi kinerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan :
· Monitoring melibatkan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan bisnis, termasuk pengukuran kinerja dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan pengambilan tindakan yang cepat dan tepat jika ada penyimpangan dari rencana.
· Evaluasi melibatkan penilaian menyeluruh terhadap kinerja bisnis, baik secara individual maupun keseluruhan. Evaluasi ini membantu organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Tindakan perbaikan dan penyesuaian jika terjadi penyimpangan:
· Jika terdapat penyimpangan dari rencana atau tujuan yang ditetapkan, pengendalian melibatkan tindakan perbaikan dan penyesuaian. Hal ini mencakup analisis penyebab, perubahan strategi, dan perencanaan ulang agar bisnis dapat kembali pada jalur yang diinginkan.
· Tindakan perbaikan dan penyesuaian juga melibatkan pembelajaran dari pengalaman, penerapan praktik terbaik, dan penggunaan data dan informasi yang relevan untuk meningkatkan proses bisnis secara berkelanjutan.

Pengendalian yang efektif memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran dan keberhasilan proses bisnis. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus, organisasi dapat mengidentifikasi masalah dengan cepat, mengambil tindakan yang tepat, dan meningkatkan kinerja mereka. Pengendalian membantu organisasi untuk tetap adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang terus berubah.

Identifikasi dan Penjelasan Elemen Proses Bisnis:

D. Evaluasi
Proses evaluasi untuk mengevaluasi hasil dan kinerja bisnis: Proses evaluasi adalah langkah penting dalam proses bisnis yang melibatkan penilaian terhadap hasil dan kinerja bisnis. Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana tujuan dan target bisnis telah tercapai. Ini membantu organisasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.
Pengumpulan data dan informasi yang relevan:

· Evaluasi melibatkan pengumpulan data dan informasi yang relevan terkait dengan kinerja bisnis. Ini dapat mencakup data keuangan, data penjualan, umpan balik pelanggan, survei, atau indikator kinerja kunci (KPI).

· Pengumpulan data yang akurat dan komprehensif membantu dalam mendapatkan gambaran yang jelas tentang kinerja bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Analisis hasil dan identifikasi peluang perbaikan:

· Setelah data dikumpulkan, dilakukan analisis terhadap hasil evaluasi. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja bisnis, serta peluang perbaikan yang mungkin ada.

· Identifikasi peluang perbaikan melibatkan penentuan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja bisnis, mengoptimalkan proses, atau memanfaatkan peluang baru yang ditemukan.

Evaluasi membantu organisasi untuk memahami sejauh mana mereka telah mencapai tujuan bisnis mereka dan memberikan wawasan yang diperlukan untuk perbaikan dan pertumbuhan. Dengan mengumpulkan data yang relevan dan menganalisis hasil evaluasi, organisasi dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja mereka, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, serta mengambil keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnis mereka. Evaluasi merupakan siklus terus-menerus yang memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan mempertahankan daya saing mereka.



Hubungan dan Keterkaitan antara Elemen Perencanaan, Pengorganisasian, Pengendalian, dan Evaluasi dalam Menjalankan Proses Bisnis Secara Menyeluruh

Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan evaluasi adalah elemen-elemen kunci yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam menjalankan proses bisnis secara menyeluruh. Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai hubungan dan keterkaitan antara elemen-elemen tersebut:
Perencanaan: Perencanaan berfungsi sebagai fondasi dalam menjalankan proses bisnis. Dalam perencanaan, tujuan, strategi, dan langkah-langkah yang akan diambil ditentukan. Perencanaan yang baik membantu mengidentifikasi arah bisnis, menetapkan sasaran yang jelas, dan merancang strategi yang tepat. Informasi yang dihasilkan dari perencanaan menjadi dasar bagi elemen-elemen lain dalam proses bisnis.
Pengorganisasian: Pengorganisasian melibatkan penataan sumber daya manusia, peralatan, dan informasi dalam sebuah struktur yang efisien. Dalam pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab didefinisikan, pembagian kerja dilakukan, dan hubungan antara anggota tim atau departemen ditetapkan. Pengorganisasian yang baik memungkinkan koordinasi yang efektif, kolaborasi yang baik, dan pemanfaatan sumber daya yang optimal.
Pengendalian: Pengendalian penting dalam menjaga kelancaran proses bisnis dan memastikan pencapaian tujuan yang ditetapkan. Melalui pengendalian, aktivitas dan kinerja bisnis diawasi, dimonitor, dan dievaluasi secara terus-menerus. Pengendalian melibatkan tindakan untuk mengidentifikasi penyimpangan, mengambil tindakan perbaikan, dan menyesuaikan rencana jika diperlukan. Evaluasi kinerja menjadi dasar untuk pengendalian yang efektif.
Evaluasi: Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi hasil dan kinerja bisnis secara menyeluruh. Dalam evaluasi, data dan informasi yang relevan dikumpulkan, hasil di analisis, dan peluang perbaikan diidentifikasi. Evaluasi membantu mengukur sejauh mana tujuan bisnis telah tercapai, memperoleh wawasan yang diperlukan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan. Hasil evaluasi menjadi input penting untuk perencanaan masa depan dan pengendalian yang lebih baik.

Keseluruhan, perencanaan menjadi langkah awal dalam proses bisnis, diikuti oleh pengorganisasian untuk mengatur sumber daya, pengendalian untuk memantau dan mengendalikan kinerja, dan evaluasi untuk mengevaluasi hasil dan mencari peluang perbaikan. Keempat elemen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, membentuk siklus yang terus berulang dalam menjalankan proses bisnis secara efektif dan efisien.



Contoh Penerapan Elemen Proses Bisnis: Restoran XYZ
Perencanaan: Restoran XYZ merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka menetapkan visi dan misi bisnis, menyusun rencana strategis, mengidentifikasi target pasar, dan merencanakan menu serta inovasi kuliner. Mereka juga melakukan perencanaan anggaran, merencanakan pemasaran, dan menyusun jadwal operasional.
Pengorganisasian: Restoran XYZ mengatur struktur organisasi mereka dengan jelas. Mereka memiliki manajer umum, manajer departemen, dan staf yang bertanggung jawab atas tugas-tugas yang spesifik. Setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang ditetapkan, seperti koki, pelayan, kasir, dan staf pembersih. Pengorganisasian yang baik memastikan kolaborasi yang efektif antara anggota tim dan aliran kerja yang lancar.
Pengendalian: Restoran XYZ melakukan pengendalian untuk memastikan kualitas dan efisiensi operasional. Mereka memantau persediaan bahan baku, mengontrol biaya operasional, dan memastikan kepatuhan terhadap standar kebersihan dan sanitasi. Restoran juga melakukan evaluasi rutin terhadap pelayanan pelanggan dan kualitas makanan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan memperbaiki ketidaksesuaian yang terjadi.
Evaluasi: Restoran XYZ melakukan evaluasi kinerja secara teratur. Mereka mengumpulkan data penjualan harian, ulasan pelanggan, dan umpan balik staf. Dengan menggunakan data ini, mereka menganalisis kinerja bisnis, mengidentifikasi tren, kekuatan, dan kelemahan. Hasil evaluasi digunakan untuk mengambil tindakan perbaikan, seperti memperbarui menu, meningkatkan pelayanan pelanggan, atau memberikan pelatihan tambahan kepada staf.

Melalui penerapan elemen-elemen proses bisnis ini, Restoran XYZ dapat mencapai tujuan bisnis mereka. Perencanaan membantu mereka mengarahkan operasional mereka, pengorganisasian memastikan keteraturan dan kolaborasi dalam tim, pengendalian menjaga kualitas dan efisiensi, dan evaluasi memberikan wawasan untuk terus meningkatkan kinerja mereka.



Pentingnya Penerapan Elemen Proses Bisnis

Penerapan yang efektif dan efisien dari elemen proses bisnis memiliki manfaat dan keuntungan yang signifikan bagi suatu organisasi. Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari penerapan yang efektif dan efisien dari elemen proses bisnis:
Pengarah dan Panduan: Elemen proses bisnis memberikan arah dan panduan bagi organisasi dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Melalui perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan evaluasi, organisasi memiliki kerangka kerja yang jelas untuk mengarahkan upaya mereka dan memastikan bahwa semua aktivitas berhubungan dengan tujuan yang ditetapkan.
Efisiensi Operasional: Dengan penerapan elemen proses bisnis yang baik, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka. Perencanaan yang baik memungkinkan alokasi sumber daya yang optimal, pengorganisasian yang efektif memastikan penugasan tugas yang tepat kepada orang yang tepat, pengendalian yang efektif memonitor kinerja dan mencegah penyimpangan, dan evaluasi membantu mengidentifikasi peluang perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.
Kualitas dan Konsistensi: Elemen proses bisnis membantu organisasi untuk memastikan kualitas dan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan bisnis. Dengan perencanaan yang baik, organisasi dapat merancang standar kualitas yang jelas dan menetapkan prosedur yang konsisten. Pengendalian memantau dan mengevaluasi kinerja untuk memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi dan mengambil tindakan perbaikan jika ada penyimpangan.
Adaptabilitas dan Inovasi: Elemen proses bisnis yang efektif memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan mendorong inovasi. Perencanaan yang baik mempertimbangkan perubahan dan tren pasar, pengorganisasian yang fleksibel memungkinkan adaptasi cepat, pengendalian membantu mengidentifikasi peluang baru, dan evaluasi memberikan wawasan untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan penerapan elemen proses bisnis yang baik, organisasi memiliki akses ke data dan informasi yang relevan. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. Evaluasi kinerja membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, sementara pengendalian memonitor implementasi keputusan. Dengan adanya elemen proses bisnis yang terintegrasi, organisasi dapat mengurangi risiko dan membuat keputusan yang lebih rasional.

Penerapan yang efektif dan efisien dari elemen proses bisnis merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang. Dengan memahami dan menerapkan elemen-elemen ini dengan baik, organisasi dapat meningkatkan kinerja, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas, dan tetap adaptif terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.

Sumber : dari berbagai sumber di internet

Lanskap dan Pertamanan 3

Bahan Bacaan
Tanaman Pertamanan

Ciri-ciri khas dari Tanaman Pertamanan

Ciri-ciri khas dari setiap jenis tanaman pertamanan, termasuk tinggi, bentuk, pola pertumbuhan, musim berbunga, dan kebutuhan air dan cahaya, beserta contoh tanamannya:

1. Tanaman Berbunga (Angiospermae):

  • Tinggi: Tinggi tanaman berbunga bervariasi, dari beberapa sentimeter hingga puluhan meter, tergantung pada jenisnya.
  • Bentuk: Bentuk tanaman berbunga bervariasi dari yang merambat, tegak, menjalar, hingga berpohon.
  • Pola Pertumbuhan: Pola pertumbuhan juga bervariasi, ada yang merambat, menjalar, tegak, atau merumpun. 

Lanskap dan Pertamanan 2

Bahan Bacaan
Tanaman Pertamanan



Definisi Tanaman pertamanan

 

Tanaman pertamanan merujuk pada tanaman yang sengaja ditanam, dirawat, dan dijaga untuk tujuan estetika dan keindahan di taman atau area pekarangan. Tanaman pertamanan merupakan bagian integral dari rancangan lanskap dan mencakup berbagai jenis tumbuhan, mulai dari tanaman bunga berwarna-warni hingga pepohonan yang menjulang tinggi. Tujuan utama dari menanam tanaman pertamanan adalah untuk menciptakan taman yang menarik, nyaman, dan memberikan keindahan visual.

Berikut adalah beberapa poin rinci tentang pengertian tanaman pertamanan:

1.    Estetika dan Kecantikan: Tanaman pertamanan dipilih karena keindahan dan estetika yang mereka tampilkan. Bunga-bunga berwarna cerah, daun yang indah, dan bentuk tanaman yang menarik menciptakan suasana yang menyenangkan dan memikat di taman.

2.    Pemanis Lingkungan: Tanaman pertamanan berkontribusi pada memperindah lingkungan sekitarnya, termasuk pekarangan rumah, taman umum, taman kota, taman hiburan, dan kawasan rekreasi. Mereka menciptakan ruang hijau yang menyegarkan dan menyediakan tempat yang nyaman untuk beristirahat dan bersantai.

Lanskap dan Pertamanan 1

Bahan Bacaan
Materi Tanaman Pertamanan


Klasifikasi Tanaman Pertamanan

Tanaman pertamanan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk klasifikasi ilmiah dan karakteristik tumbuhnya. Berikut adalah penjelasan rinci tentang jenis-jenis tanaman pertamanan berdasarkan klasifikasinya:

1. Berdasarkan Klasifikasi Ilmiah:

  • Kingdom (Kerajaan): Dalam taksonomi, tanaman termasuk dalam Kingdom Plantae. Ini adalah kelompok besar yang mencakup semua organisme yang memiliki sel dengan dinding sel berkarbon dan melakukan fotosintesis.
  • Divisi (Phylum): Kelompok tanaman yang lebih besar dibagi menjadi beberapa divisi, seperti Angiospermae (tanaman berbunga) dan Gymnospermae (tanaman berbiji terbuka).
  • Kelas (Class): Setiap divisi terdiri dari beberapa kelas. Contohnya, dalam Angiospermae, kita memiliki kelas Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu) dan Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua).

Selasa, 25 Juli 2023

Agribisnis Tanaman 2

Bahan Bacaan 

Elemen 1 Dasar-dasar Agribisnis Tanaman


 Manajemen Produksi dalam Agribisnis Tanaman


Pendahuluan 

Agribisnis merupakan istilah yang menggabungkan dua kata, yaitu "agri" yang merujuk pada sektor pertanian atau pertanian, dan "bisnis" yang berarti kegiatan ekonomi atau perdagangan. Secara umum, agribisnis adalah sistem kegiatan ekonomi yang terintegrasi dalam rangka produksi, distribusi, dan pemasaran produk-produk pertanian dari hulu ke hilir. Agribisnis mencakup proses mulai dari produksi bahan baku pertanian, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi produk akhir.

Lebih rinci, berikut adalah penjelasan komponen utama dari agribisnis:

1. Produksi Pertanian: Tahap ini mencakup seluruh proses produksi bahan baku pertanian, seperti tanaman pangan (padi, gandum, jagung, dsb.), tanaman perkebunan (kelapa sawit, kopi, teh, dsb.), peternakan (sapi, ayam, ikan, dsb.), dan juga sektor hutan yang berfokus pada kayu dan produk hutan lainnya.

Agribisnis Tanaman 1

Bahan Bacaan
Dasar-dasar Agribisnis Tanaman

Manajemen Produksi Dalam Bidang Agribisnis Tanaman 

Pendahuluan

Agribisnis merupakan istilah yang menggabungkan dua kata, yaitu "agri" yang merujuk pada sektor pertanian atau pertanian, dan "bisnis" yang berarti kegiatan ekonomi atau perdagangan. Secara umum, agribisnis adalah sistem kegiatan ekonomi yang terintegrasi dalam rangka produksi, distribusi, dan pemasaran produk-produk pertanian dari hulu ke hilir. Agribisnis mencakup proses mulai dari produksi bahan baku pertanian, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi produk akhir.

Lebih rinci, berikut adalah penjelasan komponen utama dari agribisnis:

  1. Produksi Pertanian: Tahap ini mencakup seluruh proses produksi bahan baku pertanian, seperti tanaman pangan (padi, gandum, jagung, dsb.), tanaman perkebunan (kelapa sawit, kopi, teh, dsb.), peternakan (sapi, ayam, ikan, dsb.), dan juga sektor hutan yang berfokus pada kayu dan produk hutan lainnya.
  2. Pengolahan: Setelah bahan baku pertanian dipanen atau diproduksi, langkah selanjutnya adalah pengolahan untuk mengubahnya menjadi produk yang siap untuk dijual atau dikonsumsi. Proses ini bisa mencakup kegiatan seperti penggilingan padi, pengolahan minyak sawit, pengolahan susu, dan sebagainya.
  3. Distribusi dan Pemasaran: Setelah produk pertanian diolah, mereka harus didistribusikan ke pasar. Dalam tahap ini, agribisnis berhubungan dengan rantai pasokan, logistik, dan penyaluran produk dari produsen hingga konsumen akhir. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan perdagangan, pengiriman, dan penjualan produk pertanian.
  4. Penelitian dan Pengembangan: Agribisnis juga mencakup aspek penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Penelitian ini bisa berupa pengembangan varietas tanaman yang unggul, teknik budidaya yang efisien, dan penggunaan teknologi modern dalam sektor pertanian.
  5. Keuangan dan Manajemen: Manajemen keuangan dalam agribisnis berkaitan dengan pengelolaan keuangan usaha pertanian, seperti penganggaran, pengelolaan aset, dan manajemen risiko. Selain itu, manajemen umum dari seluruh proses agribisnis juga penting untuk memastikan efisiensi dan kelancaran operasi.
  6. Kebijakan dan Regulasi: Aspek kebijakan dan regulasi pemerintah juga berpengaruh pada agribisnis. Hal ini termasuk peraturan tentang penggunaan lahan, izin usaha, keamanan pangan, dan dukungan pemerintah lainnya bagi sektor pertanian.

 

Senin, 24 Juli 2023

Tugas Simulasi dan Komunikasi Digital

 


Agribisnis Tanaman Hias

Bahan Bacaan 
Mapel  Agribisnis Tanaman Hias

Menganalisis Lingkup, Karakteristik, dan Persyaratan Tumbuh Tanaman Hias

A. Pengertian dan Lingkup Tanaman Hias:

Tanaman hias adalah tanaman yang ditanam dan dirawat oleh manusia untuk tujuan estetika, keindahan, dan dekorasi. Tanaman hias biasanya ditanam di taman, kebun, pot, atau di dalam ruangan untuk memperindah lingkungan sekitar. Tanaman hias memiliki beragam bentuk, ukuran, warna, dan aroma yang menarik sehingga sering digunakan sebagai hiasan dan penghias ruangan, pekarangan rumah, taman, perkantoran, dan tempat umum lainnya.

Lingkup tanaman hias sangat luas dan mencakup berbagai jenis tanaman, termasuk tetapi tidak terbatas pada bunga-bungaan, tanaman dengan daun indah, tanaman dengan bentuk unik, tanaman merambat, tanaman bonsai, serta tanaman air seperti teratai dan anggrek. Tanaman hias juga meliputi berbagai jenis pohon, semak, dan rumput hias yang memiliki peran penting dalam memberikan suasana alami dan menyegarkan di lingkungan sekitar.

Rabu, 19 Juli 2023

 Bahan Bacaan

Produksi Pertanian Secara Konvensional, Modern 
dan
Pertanian Perkotaan (Urban Farming)

Pertanian konvensional lebih banyak dilakukan di negara-negara berkembang, sedangkan pertanian modern banyak dilakukan di negara-negara yang sudah maju.  Sistem konvensional adalah sistem pertanian yang ditujukan untuk memperoleh produksi pertanian maksimal dengan memanfaatkan teknologi modern seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis dosis tinggi dengan tanpa atau sedikit input pupuk organik.

Lebih jelasnya, materi bisa di lihat dengan meng klik link di bawah ini..

https://bit.ly/Pertanian_Konvensional_Modern_dan_UrbanFarming


Video Tentang :
Pertanian Ramah Lingkungan untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

Video menggambarkan kreatifitas dalam memanfaatkan limbah dalam kegiatan urban farming
https://www.youtube.com/watch?v=T-CHoAvomVE

Sumber : Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman Fase/Kelas : E/X. Ani Susanti,S.Si.,M.Sc.
                SMK N 1 Temanggung