Selasa, 12 Agustus 2025

Materi Elemen 2 XI ALP

Materi Pembelajaran: 

Survey dan Pengukuran Lahan Lanskap

Mata pelajaran ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis dan teoritis kepada siswa kelas XI Agribisnis Lanskap dan Pertamanan (ALP) dalam melakukan survey dan pengukuran lahan. Kompetensi ini sangat penting untuk menganalisis aspek fisik dan non-fisik tapak lanskap sebagai dasar dalam merancang taman yang fungsional dan berkelanjutan.

1. Pengertian Survey

Survey adalah kegiatan awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi fisik dan non-fisik suatu tapak/lahan yang akan dirancang atau dibangun. Survey meliputi pengamatan lapangan, pengambilan data, pencatatan, dan pemetaan.

2. Pengukuran Lahan

Pengukuran lahan bertujuan untuk mengetahui bentuk, luas, kontur, dan dimensi tapak. Hasil pengukuran digunakan sebagai dasar dalam perencanaan desain lanskap.

3. Prinsip-Prinsip Survey Tanah

a. Ketelitian: Data harus akurat dan sesuai kondisi nyata.

b. Sistematis: Survey dilakukan secara terencana dan bertahap.

c. Representatif: Titik pengamatan mewakili seluruh tapak.

d. Objektif: Data tidak dipengaruhi persepsi pribadi.

4. Metode Survey Tanah

a. Metode Grid: Tapak dibagi ke dalam kotak grid untuk memudahkan pemetaan.

b. Metode Transek: Pengamatan dilakukan secara linier dari satu titik ke titik lainnya.

c. Metode Sistematis Acak: Titik pengamatan ditentukan secara acak namun sistematis.

d. Metode Kontur: Fokus pada perbedaan elevasi lahan.

5. Penentuan Titik Pengamatan

Titik pengamatan dipilih berdasarkan luas lahan, topografi, vegetasi, dan keperluan data. Penentuan titik ini penting untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan representatif.

6. Teknik Menghitung dan Pengukuran

a. Mengukur Level Muka Tanah

   - Alat: Waterpass, theodolite, atau auto-level.

   - Hasil: Peta kontur yang menunjukkan elevasi tapak.

b. Mengukur Ketinggian

   - Teknik: Selisih elevasi antara dua titik.

   - Rumus: ∆h = Back Sight (BS) - Fore Sight (FS)

c. Mengukur Sudut

   - Alat: Theodolite.

   - Fungsi: Menentukan sudut horizontal dan vertikal pada lahan bertingkat.

d. Mengukur Luas

   - Metode Manual: Menggunakan rumus luas bangun datar.

   - Metode Digital: Menggunakan GPS, Total Station, atau software CAD.

7. Aplikasi Analisis Tapak

a. Aspek Fisik:

   - Tanah: Struktur, tekstur, drainase.

   - Iklim: Suhu, kelembaban, curah hujan.

   - Topografi: Ketinggian, kemiringan.

   - Hidrologi: Pola aliran air.

   - Tumbuhan Eksisting: Jenis dan persebaran tanaman.

b. Aspek Non-Fisik:

   - Ekonomi: Kemampuan masyarakat sekitar.

   - Sosial: Aktivitas warga dan komunitas.

   - Budaya: Tradisi, simbol, dan nilai lokal.

c. Analisis Aktivitas:

   - Taman bermain, taman edukasi, kebun herbal, ruang interaksi sosial.

   - Penyesuaian desain dengan kondisi tapak (berbukit, datar, dekat air, dsb).

Penjelasan Tambahan

Materi Teori: Survei dan Pengukuran Lahan

1. Pengertian Survei Lahan

Survei lahan adalah proses mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi fisik suatu lahan, meliputi ukuran, bentuk, kemiringan (topografi), batas lahan, dan potensi pemanfaatan.
Tujuan utama survei adalah menyediakan data akurat yang dibutuhkan untuk perencanaan, desain, dan pembangunan lanskap atau taman.

 

2. Langkah-langkah Dasar Survei Lahan

Urutan kerja survei lahan biasanya adalah:

1.      Menentukan tujuan pengukuran (misalnya untuk taman sekolah, area parkir, atau kebun sayur).

2.      Menentukan lokasi dan batas area yang akan diukur.

3.      Menyiapkan alat ukur yang sesuai.

4.      Melakukan pengukuran panjang, lebar, dan kemiringan lahan.

5.      Mencatat hasil dan membuat sketsa sesuai skala.

6.      Mendokumentasikan kondisi lahan (foto atau video).

7.      Menganalisis hasil untuk kebutuhan desain.

Catatan: Langkah pertama bukan langsung mengukur atau menggambar denah, tetapi menentukan tujuan pengukuran agar prosesnya terarah.

 

3. Alat Ukur dalam Survei Lahan

Beberapa alat yang umum digunakan:

·         Meteran gulung → mengukur panjang, lebar, atau jarak.

·         Theodolite → mengukur sudut dan kemiringan lahan.

·         GPS (Global Positioning System) → menentukan koordinat lokasi.

·         Alat bantu lain seperti kompas (arah mata angin), waterpass (kemiringan sederhana).


4. Metode Pengukuran Lahan

·         Bentuk persegi/persegi panjang: Mengukur panjang × lebar.

·         Bentuk L: Membagi menjadi dua persegi panjang, hitung luas masing-masing lalu jumlahkan.

·         Bentuk tidak beraturan: Membagi area menjadi bentuk-bentuk sederhana (segitiga, persegi panjang) lalu menghitung luas setiap bagian.

Contoh: Lahan 20 m × 15 m → luasnya 20 × 15 = 300 m².


5. Faktor yang Mempengaruhi Pengukuran

·         Lingkungan fisik: Bentuk dan topografi lahan.

·         Lokasi: Desa (lahan luas, minim bangunan) vs Urban (lahan sempit, banyak hambatan).

·         Cuaca & kondisi alat: Membaca alat harus teliti agar hasil akurat.

 

6. Pentingnya Survei Sebelum Desain Taman

·         Menentukan jenis tanaman yang sesuai kondisi tanah dan iklim.

·         Memastikan desain proporsional dengan ukuran lahan.

·         Menentukan sistem drainase berdasarkan kemiringan lahan.

·         Mengantisipasi kendala (misalnya ruang sempit di area urban).

 

7. Pembuatan Sketsa Lahan

Sketsa lahan harus dibuat sesuai skala agar proporsional.
Langkah membuat sketsa:

1.      Menentukan skala (misalnya 1 cm di kertas = 1 m di lapangan).

2.      Menggambar bentuk dasar lahan.

3.      Menambahkan detail seperti pohon, bangunan, saluran air.

4.      Memberi keterangan dan legenda.


8. Pemanfaatan Teknologi

·         GPS → membantu mengukur jarak dan menentukan posisi di peta digital.

·         Foto/video dokumentasi → menjadi bukti visual, memudahkan perencanaan dan analisis.

·         Aplikasi pengukuran di HP → mempermudah survei cepat.

Contoh Penerapan

·         Lahan desa: Bisa dibuat kebun sayur, kolam ikan, atau taman bermain.

·         Lahan urban: Bisa dimanfaatkan untuk taman vertikal, taman mini, atau area parkir motor.

 

Contoh Perhitungan Kontekstual

Jika sebuah lahan memiliki panjang 12 m dan lebar 4 m, luasnya:

12 x 4 = 48 m2

Penutup

Dengan memahami dan menguasai survey serta pengukuran lahan lanskap, peserta didik dapat melakukan analisis tapak secara menyeluruh dan menerapkan hasilnya dalam perencanaan taman yang fungsional dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar