Selasa, 30 April 2024

Hard dan Soft Scape_ALP


Apa Itu Hardscape Dan Softscape

HARDSCAPE dan softscape sangat berpengaruh terhadap tampilan taman secara keseluruhan. Pemilihan atau perpaduan yang kurang tepat dijamin tampilan taman kurang bagus. Maka pemilihan hardscape dan softscape harus selaras. Bagaimana memadukan hardscape dan softscape? Kenali karakter Setiap benda memiliki karakter. Begitu pula dengan hardscape dan softscape. Contoh, kolam (hardscape).

Bentuk dan tekstur kolam bervariasi. Ada yang berbentuk persegi dengan tekstur yang rata. Ada juga yang bentuk dan tekturnya tak beraturan mirip alam liar. Meski sama-sama berbentuk kolam, keduanya memiliki karakter berbeda. Yang persegi dengan tekstur rata akan lebih cocok ditempatkan di taman bergaya minimalis. Yang tak beraturan lebih cocok untuk melengkapi taman bergaya tropis. Untuk tanaman (softscape), jenis yang berdaun rimbun lebih tepat ditanam untuk melengkapi taman tropis. Ini karena gaya tropis itu identik dengan suasana lebat, teduh, dan adem. Sebaliknya pada taman minimalis, jenis yang berdaun lurus dan tidak rimbun lebih banyak diaplikasikan. Karakter-karakter itu hendaklah diperhatkan ketika membangun taman. Ini bertujuan untuk menghindari kesan campur aduk pada taman. Perhatikan proporsi Tidak ada patokan mati soal proporsi hardscape dan softscape. Perbandingan keduanya bisa sesuai selera dan gaya yang ingin dibangun. Jika ingin membangun taman kering, kita akan lebih banyak menggunakan hardscape --bisa berupa batu koral-- ketimbang softscape --tanaman. Sebaliknya ketika membangun taman tropis. Komposisi softscape bisa jadi lebih banyak.

Hal lain menyangkut proporsi ini adalah masalah ukuran hardscape atau softscape. Ukuran keduanya mesti disesuaikan dengan luas taman secara keseluruhan. Jangan sampai ukurannya terlalu besar atau malah terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran taman. Perhatikan juga jumlah hardscape atau softscape. Jika Anda ingin di pinggir kolam ada patung kodok, tetapkan jumlahnya berdasar kebutuhan. Jika hanya sebagai aksen, minimalkan jumlahnyaElemen keras atau lebih dikenal dengan istilah hardscape adalah suatu sebutan yang sering digunakan oleh para insinyur ataupun praktisi dibidang tumbuhan dan lingkaran profesi sekitar, mendifinisikan objek tidak vertikal yang mengalami pengerasan secara alami maupun buatan, dengan sifat fisik solid yang menutupi suatu bidang, semua pengerasan masuk dalam kategori benda mati atau dikenal sebagai abiotik, berikut contoh pengerasan :

1. Paving blok

2. Lantai papan

3. Kerikil, dll.

Sedangkan softscape menunjukan elemen lunak dengan sifat fisik tidak solid dan dapat ber ubah-ubah, elemen lunak ini masuk dalam kategori mahluk hidup atau dikenal sebagai biotik, spesifik nya tanaman, berikut contoh elemen lunak :

1. Rumput

2. Semak

3. Pohon, dll.




10 Material Elegan untuk Lanskap yang Harmonis




Cover : Modern Tropical Garden karya Iwan Sastrawiguna yang memadukan batu alam, koral, dan kayu (sumber : arsitag.com)

Taman yang asri, elegan, dan harmonis tentulah menjadi akan menjadi nilai tambah bagi estetika bangunan dan kenyamanan penghuninya. Tetapi, bagaimana merancang taman yang diidamkan dan unik, berbeda dari yang lain, serta menghubungkan bangunan dengan lingkungannya? Bagaimana memilih dan mengaplikasikan material dan elemen-elemen lanskap lainnya? Artikel berikut akan memberikan beberapa aplikasi material yang bisa memunculkan ide dalam merancang lanskap yang elegan dan harmonis.
 
1. Kerikil dan Batu Koral (Gravel)

Menemukan keajaiban dari keindahan lanskap berarti tidak ‘bersaing’ dan tidak ‘mendekorasi’ elemen natural yang sudah ada.


Kerikil dan lempengan batu alam menutup tanah. Fungsinya sebagai jalur jalan, resapan air, menjaga erosi tanah, dan agar tidak becek. (sumber : reativejuicesdecor.com)

Perletakan lempengan batu alam sengaja mengikuti pinggir kolam. Tidak memaksakan bentuk yang harus lurus. Kombinasi ukuran dan warna lempengan yang tidak merata, menambah kealamian, dan menghilangkan kesan monoton.


Lewis&Caroll High Tea-Cafe Project di Jakarta, Indonesia karya Vin.Da.Te Interior Design (sumber : arsitag.com)

Perpaduan semak belukar dan pohon tinggi akan menambah keasrian. Perletakannya tidak perlu di tengah taman, tetapi mungkin disesuaikan dengan view yang ingin dilihat dari jendela, sebagai elemen privacy dari area luar, atau sebagai pelindung dari silau matahari. Bebaslah menentukan lokasinya dan biarkan kesempurnaan terbentuk dari ketidaksempurnaan.



Taman Tropikal Landscape Restaurant di Denpasar, Bali, Indonesia karya Alash.StudioBali (sumber : arsitag.com)

Tampilan kerikil sebagai jalur jalan di taman memang sudah apik, namun kurang stabil. Padukan lempengan besar batu alam dengan bentuk dan pola yang tidak simetris. Variasi keduanya menambah kesan natural dan berjalan-jalan di taman akan semakin nyaman.

2. Batu besar (Boulder)

Pada lokasi pembangunan sering ditemukan batu-batu besar. Manfaatkan batu-batu besar yang tidak mudah lapuk dan rusak itu untuk mempercantik taman.



Pemanfaaatan batu besar untuk menciptakan kesan natural dalam taman (sumber : homemydesign.com)

Pada taman Jepang atau taman Zen, batu besar menjadi perlambang gunung, air terjun, garis pantai, atau pun sebagai batu pijakan.



Batu besar menjadi salah satu elemen utama pada taman Zen (sumber : Luxuryflatsinlondon)

Taman Zen tidak mengenal garis lurus dan simetris. Semua elemennya sengaja dirancang asimetris agar tidak ada satu elemen pun yang lebih dominan.

3. Lempengan Batu (Slabs)

Lempengan batu sangat apik dan unik jika dipergunakan sebagai pijakan tangga pada lanskap dengan topografi miring. Tahan terhadap perubahan cuaca dan pemasangannya juga mudah.




Lempengan batu sebagai pijakan anak tangga dengan dihiasi vegetasi beraneka warna di pinggirnya (sumber :Home Goid)

4. Batu yang ukurannya tidak beraturan

Lempengan batu alam beraneka bentuk, ukuran, dan pola menyatu menjadi jalan setapak yang elegan dan harmonis. Keindahan warna-warni bunga menambah keasrian dan pesonanya.



Penyatuan yang seimbang antara perkerasan pada jalan setapak dan ‘karpet’ bunga (sumber : Home Goid)

Batas dari jalur jalan ini adalah bunga-bunga di pinggirnya. Batas cantik yang senantiasa berubah seiring pertumbuhannya ini menciptakan nuansa alami yang tidak monoton.

5. Batu Berpola

Layaknya seorang seniman, berbagai ide kreatif bisa dituangkan dalam taman, termasuk batu yang disusun dengan pola tertentu.



Jalan di taman dibuat dari batu koral yang dipolakan seperti gelombang laut dengan gradasi warna (sumber : liveinternet.ru)

Lempengan batu alam pipih berukuran besar bisa dipadukan dengan batu koral beraneka ukuran dan warna. Kreasi apik dan unik dengan kedua material ini tak ada habisnya.



Pilihan warna batu yang didominasi hitam dan coklat tua menciptakan gaya rustic pada jalan di taman (sumber : facebook.com)

6. Batu Pasir (Sandstone)

Tampilan batu pasir yang putih kekuningan mencerahkan warna taman. Kontras yang harmonis dengan warna hijau rerumputan.



Cliff House - Bali at Bali karya Agung Budhi Raharsa (sumber : arsitag.com)


7. Semen

Semen sebagai hasil teknologi industri ternyata berpadu cantik dengan elemen alami pada taman. Berbagai pola dan ukuran bisa dibentuk sesuai keinginan. Warna abu-abu gelapnya menampilkan keharmonisan dengan warna hijau dedaunan.



Taman di S + I House karya DP + HS Architects (sumber : arsitag.com)




Jalan dari blok semen di taman Jepang sengaja dibuat zigzag dengan filosofi roh jahat hanya bisa berjalan lurus (sumber : flickr.com)




Kombinasi batu koral, batu alam, dan blok semen mampu bersanding indah di kolam taman Villa Indah Manis Bali karya Agung Budi Raharsa (sumber : arsitag.com)

8. Polycarbonate

Panel polycarbonate berfungsi sebagai layar untuk pencahayaan dengan tetap mempertahankan segi privacy. Polycarbonate memang bukan material alami, namun mampu menciptakan keharmonisan dengan material alami lainnya, seperti kayu, batu, tanah, dan pasir. Sentuhan modern dengan memadukan berbagai material mampu menciptakan karya seni pada taman.




Taman Zen modern dengan dinding pagar dari polycarbonate sebagai perlambang air (sumber : pinterest.com)


9. Baja

Penggunaan baja yang tahan cuaca meniadakan unsur perawatan. Baja ini tidak perlu dicat. Walau lebih umum digunakan untuk pekerjaan sipil, seperti jembatan dan rangka bangunan, namun pemanfaatannya di taman mampu menciptakan kesan elegan nan harmonis. Warna coklatnya bernuansa tanah dan berkesan rustik.



Pot baja ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan sukulen dan agave karya D-CRAIN Design and Construction (sumber : Houzz.com)

10. Kayu

Tidak diragukan lagi, sebagai bagian dari elemen alami, kayu menjadi material yang harus ada di taman dan mampu menciptakan lanskap yang harmonis.



Jalan yang terbuat dari papan kayu di taman Urban Pop House karya Vindo Architect (sumber : arsitag.com)




Kayu, batu, dan kerikil menjadi material alami yang elegan dan mampu bersanding dengan harmonis di dalam lanskap (sumber : paginasamarillasec.com)



Taman ini membuktikan bahwa potongan batang pohon bukanlah sampah, tetapi karya seni yang elegan dan mampu menjadi kreasi indah di taman (sumber : theglamoroushousewife.com)

Dari sekian banyak material elegan yang bisa menjadi pilihan dalam merancang lanskap, mulailah menentukan pilihan untuk jalan dahulu. Pilihlah material yang harmonis dengan gaya arsitektur bangunan dan kesan yang ingin ditampilkan. Pertimbangkan juga unsur cuaca, iklim, dan suhu agar mudah dalam perawatan lanskap impian Anda

Sumber : https://www.arsitag.com/article/10-material-elegan-untuk-lanskap-yang-harmonis



Elemen Kunci_ ALP

 

Elemen Elemen Kunci Dalam Desain Landscape




Semua desain, baik di lanskap, di kanvas atau di majalah, bergantung pada alat komposisi umum.





Dalam teksnya, "Elemen Umum dan Prinsip Desain Landscape," oleh Melvin Wong, anggota Departemen Tanaman Tropis dan Ilmu Tanah di Universitas Hawaii di Manoa, dia mengatakan bahwa desain landscape "berbeda dari seni tiga dimensi lainnya. ”Karena didasarkan, terutama, pada penggunaan bentuk-bentuk hidup berwarna hijau yang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan” adaptasi, status nutrisi, dan masalah hama mereka.

Namun, cara membuat desain landscape yang benar memang menggabungkan sejumlah elemen desain tradisional seperti massa, bentuk, garis, tekstur, warna, dan lain-lain. Dalam lanskap, elemen-elemen ini digunakan untuk mengubah ruang dan menciptakan pengalaman unik. Sementara warna dan tekstur menambah minat dan kekayaan pada desain, massa, bentuk, dan garis sangat penting untuk mengatur ruang dan menyediakan struktur.

Ini adalah elemen desain utama untuk menciptakan lanskap yang harmonis dan terpadu:

1. Massa

Stabilitas musiman dan variasi massa tanaman dicapai melalui campuran elemen hijau dan gugur. Jarang sekali desain hanya terdiri dari bahan yang selalu hijau atau gugur daripada campuran keduanya.

Ukuran massa atau komposisi tergantung pada lokasinya dalam kaitannya dengan faktor lain, seperti kebutuhan untuk deteksi, kedekatan dengan kelompok lain, dll. Adonan bisa berukuran berapa saja, tetapi yang lebih kecil atau menggumpal biasanya tidak seefektif adonan yang lebih besar dan lebih tebal.

2. Membentuk

Bentuknya terkait dengan volume alami tanaman. Beberapa tanaman menyebarkan kebiasaan pertumbuhannya melalui bentuk horizontal atau merambat, seperti semak tertentu.

Ketika bentuk-bentuk horizontal ditempatkan bersama-sama seperti halnya di pagar, bentuk-bentuk vertikal individu mengambil profil horizontal. Bentuk gantung yang jatuh juga dapat digunakan untuk membuat garis yang lebih lembut atau sebagai aksen yang menarik di taman.

3. Garis

Garis adalah elemen yang sangat diperlukan dalam desain. Untuk desain landscape digunakan untuk memandu pandangan melalui serangkaian tanaman dan membuat koneksi spasial.

Garis vertikal mengarahkan mata ke atas dan berguna untuk memperluas ruang kecil. Garis horizontal membuat ruang terasa lebih luas. Juga memprovokasi tanggapan emosional; garis lurus bersifat formal dan langsung, sedangkan garis lengkung lebih lembut dan lebih alami.

Dalam desain lengkung, garis-garisnya harus dramatis, dibuat dengan kesan flamboyan, dan bentuknya sangat ekspresif. Garis lengkung yang memiliki tepi yang lemah dan bersisik tidak akan menarik secara visual atau enak dipandang; Mereka menyarankan aspek naturalistik yang mengundang pengguna untuk berjalan-jalan dan mengalami lanskap.

Di sisi lain, garis lurus, seperti yang ditemukan di pagar lurus atau tepi bahan paving, menunjukkan gerakan cepat dan langsung. Garis miring dapat menciptakan peluang untuk membingkai lanskap. Garis-garis yang saling berhubungan di sudut kanan menciptakan kesempatan untuk berefleksi, berhenti, atau duduk.

Melalui penggunaan garis yang terampil dalam lanskap, perancang dapat mengarahkan perhatian pemirsa ke titik fokus.







4. Tekstur

Tekstur berkaitan dengan kekasaran atau kehalusan daun, kekasaran atau kehalusan kulit kayu, berat atau ringannya dedaunan atau komponen lain yang digunakan dalam bidang lanskap.

Tekstur dalam lanskap tergantung pada jarak dari mana pengamat melihat tanaman. Dalam pandangan jauh, massa tanaman total adalah fitur yang dominan dan kehalusan atau kehalusan daun atau pola percabangan hilang. Dalam hal rencana penanaman keseluruhan, tekstur harus seimbang relatif terhadap sumbu. Dan berat di satu sisi harus sama dengan massa di sisi lain dari poros.

5. Warna

Teori warna adalah masalah yang sangat kompleks dan sangat pribadi yang mengungkapkan selera dan perasaan individu. Warna-warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning cenderung bergerak ke arah penonton, sedangkan biru, ungu, dan hijau cenderung surut di lanskap.

Warna-warna hangat terbaca dengan baik dan mempengaruhi mata lebih cepat daripada warna-warna dingin. Saat menggunakan warna-warna hangat, mereka harus digunakan secara berurutan, yang harus halus dan bertahap. Misalnya, dari merah ke kirmizi, dari jingga kirmizi ke jingga, dari perunggu ke jingga kuning, dari kuning ke kuning pucat, dan dari krem ??ke putih.

Pertimbangan penggunaan warna dalam penanaman membutuhkan pemahaman yang menyeluruh dan praktis tentang kepribadian tanaman. Untuk menggunakan warna dengan penuh semangat dan kombinasi warna yang efektif memerlukan pemahaman menyeluruh tentang tanaman, warnanya, dan perubahan musim dengan detail cabang, daun, bunga, dan buah, serta prinsip warna.



Elemen lain yang perlu dipertimbangkan dalam desain landscape


1. Titik fokus atau penekanan

Melalui penggunaan penekanan, gerakan mata diarahkan ke pusat perhatian yang mengambil posisi menonjol dalam lanskap. Misalnya dalam fitur air yang dirancang dengan baik, sepotong patung atau kumpulan tanaman Ericaceae yang secara otomatis menarik perhatian ke tempat menarik ini.

Area terbuka dari halaman rumput, jalan setapak, dan tanaman yang ditempatkan secara strategis dapat menarik perhatian ke fitur utama tanpa gangguan. Penanaman harus ditempatkan untuk mengarahkan mata dengan mudah ke pusat minat terbesar ini.

Fitur sekunder dari pemandangan yang menarik juga dapat dibuat. Dalam hal ini, meskipun komponen-komponen ini bermanfaat untuk berkontribusi pada kesatuan situs dan untuk menyatukan komposisi total situs, mereka memiliki dampak keseluruhan yang jauh lebih kecil daripada titik fokus.








2. Pengulangan

Dengan berulang kali menggunakan komponen yang identik atau serupa di bagian lain dari lanskap, perancang dapat mencapai skema penanaman terpadu. Namun, penting untuk tidak menggunakan bahan terlalu sering, karena hal ini dapat menyebabkan monoton.

Keseimbangan halus diperlukan untuk mencapai desain yang menarik secara visual, fungsional dan estetis.

3. Keseimbangan

Keseimbangan itu bersifat formal (simetris) atau informal (asimetris). Dalam kesetimbangan formal, massa, berat, atau jumlah benda pada setiap sisi sumbu pusat harus sama persis. Tanaman sering terpotong, garis cenderung lurus, dan tepinya jelas.

Untuk keseimbangan asimetris, tanaman harus diposisikan secara tidak merata di kedua sisi sumbu imajiner, sehingga massa atau berat di setiap sisi sumbu tampak seimbang. Garis lengkung, gelap, tepi campuran dan kontur alami mengidentifikasi asimetri di taman.

4. Variasi

Dalam hal lanskap, penting untuk diingat bahwa berbagai garis, bentuk, tekstur, dan warna diperlukan untuk mencapai lanskap yang menarik. Tanpa variasi dalam penggunaan bahan lanskap keras dan lunak, ini dapat menyebabkan hasil yang tidak menguntungkan.

5. Pengelompokan

Daya tarik yang jauh lebih besar dicapai ketika jumlah tanaman ganjil digunakan di lanskap. Pengelompokan tiga, lima, tujuh dan sembilan cerita, menciptakan perasaan massa yang kuat dan pernyataan lanskap yang berani.

Tanaman harus ditempatkan tidak merata dan setiap upaya harus dilakukan untuk menghindari menempatkan tanaman dalam segitiga sama sisi. Ketika dikelompokkan bersama, seorang desainer biasanya memulai dengan spesimen yang menentukan skala lanskap. Tanaman yang sedikit kurang penting berkerumun di sekitarnya, melengkapi spesimen dalam hal warna, tekstur, dan kebiasaan tumbuh. Menanam salah satunya dan salah satunya akan menciptakan perasaan yang tidak rata dan terputus-putus.

6. Irama

Ritme tersebut diungkapkan melalui penempatan tanaman, furnitur, dll, baik secara individu maupun kelompok. Misalnya, beberapa bangku dapat ditempatkan di lekukan biasa di sepanjang perbatasan semak. Jika semua bangku lainnya diganti dengan patung yang menarik, ritme akan tercipta yang akan mengurangi monoton penggunaan berlebihan komponen lanskap.

7. Skala dan Proporsi

Proporsi dan skala yang baik tidak memiliki aturan yang keras dan cepat. Skala umumnya mengacu pada ukuran sesuatu atau objek yang tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan hal-hal lain atau dengan desain secara keseluruhan. Pada dasarnya ini berkaitan dengan beberapa ukuran hingga yang berlaku secara universal atau standar dimensi yang diketahui.

Rasio adalah rasio lebar dengan panjang suatu area atau rasio bagian-bagian dari suatu organisasi.

8. Urutan

Penggunaan sequence yang efektif sering digunakan untuk membuat gerakan visual dalam lanskap. Hal ini menjadi pertimbangan penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan pola tanam secara umum. Misalnya, urutannya bisa berupa kombinasi alami yang teratur dari bahan tanaman. Dalam hal ini, objek rendah muncul di latar depan, objek menengah di tengah, dan objek tinggi di latar belakang.


Sumber : http://desain-grafis-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Elemen-elemen-kunci-dalam-desain-Landscape/2145c3e7ce74ef291f7254708749ad33403111fc

 


Minggu, 28 April 2024

Materi KBM Sistem Informatika


https://news.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Ilustrasi-oleh-marketing-co-id.jpg


Pengenalan Konsep Sistem Informatika

Tujuan Pembelajaran:

  • Memahami konsep dasar Sistem Informatika
  • Mengetahui jenis-jenis Sistem Informatika
  • Memahami komponen-komponen Sistem Informatika
  • Menjelaskan fungsi dan manfaat Sistem Informatika

Jumat, 26 April 2024

Menggambar Prespektif_ALP

 ALP


Mengenal Teknik Menggambar Perspektif 1 Titik Hilang dan Jenis Sudut Pandangnya


Perspektif 1 titik hilang merupakan jenis gambar yang dikenal dalam materi menggambar perspektif. Jenis gambar ini dapat melukiskan suatu objek berdasarkan penglihatan dan posisi mata seseorang. Titik hilang yang dimaksud dalam teknik menggambar ini yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.

Mengutip buku Cara Mudah Menggambar dengan Pensil karya Veri Apriyatno (2007), teknik menggambar perspektif bisa digunakan untuk menggambar objek yang ukurannya lebih besar dari manusia. Ada tiga jenis sudut pandang yang digunakan, yakni sudut pandang mata burung, sudut pandang normal, dan sudut pandang mata kucing.
Masing-masing memiliki teknik menggambar yang berbeda. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang teknik menggambar perspektif 1 titik hilang dalam artikel berikut ini.
Teknik Menggambar Perspektif 1 Titik Hilang

Dijelaskan dalam buku Seni Budaya untuk Kelas XII SMA susunan Harry Sulastianto, dkk., teknik menggambar perspektif 1 titik hilang cocok diterapkan pada objek yang luas seperti pemandangan alam. Namun, teknik ini hanya bisa dilakukan ketika garis benda berada pada posisi tegak lurus (90°) terhadap bidang tabir.

Di samping itu, teknik perspektif 1 titik hilang juga dapat digunakan untuk menggambar objek yang cukup dekat. Jadi ketika mata memiliki sudut pandang yang relatif sempit, garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja.
Namun jika sejajar dengan garis horizontal dan tegak lurus, maka garis batas benda tersebut bisa menuju titik lenyap yang lebih dari satu. Gambar ini disebut sebagai pararel perspective.
Seperti disebutkan sebelumnya, teknik menggambar perspektif 1 titik hilang memiliki tiga jenis sudut pandang. Berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak :

1. Sudut pandang mata burung 
Pada sudut pandang mata burung, mata kita seolah-olah berada di atas dan melihat objek yang berada di bawah. Jadi, letak garis horizon berada di atas bidang gambar.

Sementara itu, letak titik hilang berada pada garis itu, bisa di bagian kiri, tengah, ataupun kanan. Bahkan bisa juga diletakkan di luar bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber dari titik hilang. 

2. Sudut pandang normal 
Pada sudut pandang normal, mata kita seolah berdiri normal dan memandang lurus ke depan. Maka, bagian atas dan bawah objeknya akan terlihat lebih seimbang. Letak garis horizon berada tepat di tengah-tengah bidang gambar dan titik hilang bisa diletakkan di mana saja pada garis tersebut. Semua objek yang digambar garisnya berasal dari titik hilang. 

3. Sudut pandang mata kucing 
Pada sudut pandang mata kucing, kita seolah-olah dalam posisi tiarap dan melihat ke depan. Sehingga, penampakan objek bagian atas akan terlihat lebih dominan. Letak garis horizon berada di bagian bawah bidang gambar dan letak titik hilangnya berada di garis horizon. Titik hilang ini dijadikan sebagai pusat untuk menarik garis dalam menggambarkan setiap objek benda

Materi Lengkap Bisa di lihat dengan mengklik link Videonya dibawah ini :


1. MATERI DASAR GAMBAR PERSPEKTIF

2. Perspektif 1 Titik Hilang

3. Gambar Sketsa Vegetasi Top View & Side View

4. drawing trees for architectural sketches


Sumber :  https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-teknik-menggambar-perspektif-1-titik-hilang-dan-jenis-sudut-pandangnya-2019YYiyg2x/full
dan berbagai sumber lainnya di internet