Selasa, 25 Februari 2025

Materi_FaktorEdafik_XATPH

 

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Tanaman
Kelas : X ATPH
Materi : Faktor Edafik: Tanah, pH Tanah dan Pengaruhnya terhadap Budidaya Tanaman


BAB 1: PENGERTIAN FAKTOR EDAFIK

Faktor edafik adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor ini mencakup tekstur, struktur, kesuburan tanah, kandungan bahan organik, kadar air, serta tingkat keasaman atau kebasaan tanah (pH tanah).


BAB 2: TANAH SEBAGAI MEDIA TUMBUH TANAMAN

A. Komponen Tanah

Tanah terdiri dari beberapa komponen utama:

  1. Mineral – Berasal dari pelapukan batuan.
  2. Bahan Organik – Sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami dekomposisi.
  3. Air – Berfungsi sebagai pelarut unsur hara bagi tanaman.
  4. Udara – Membantu akar dalam proses respirasi.

B. Jenis-Jenis Tanah

  1. Tanah Pasir – Porositas tinggi, cepat kering, kurang subur.
  2. Tanah Lempung – Daya ikat air tinggi, cocok untuk pertanian.
  3. Tanah Humus – Kaya bahan organik, sangat subur.
  4. Tanah Gambut – Asam dan miskin unsur hara.

BAB 3: PH TANAH DAN PENGARUHNYA

A. Pengertian pH Tanah

pH tanah adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan tanah dalam skala 0-14. pH tanah yang ideal untuk sebagian besar tanaman adalah 5,5-7,5.

Singkatan dari pH tanah adalah "potential of Hydrogen" atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai "potensial hidrogen". pH tanah mengukur tingkat keasaman atau kebasaan tanah pada skala 0-14, di mana:

  • pH < 7 → Tanah asam
  • pH = 7 → Tanah netral
  • pH > 7 → Tanah basa (alkalis)

pH tanah sangat penting dalam pertanian karena memengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.

B. Klasifikasi pH Tanah

pH

Kategori

< 4,5

Sangat Asam

4,5 - 5,5

Asam

5,6 - 6,5

Agak Asam

6,6 - 7,5

Netral

7,6 - 8,5

Agak Basa

> 8,5

Basa

C. Pengaruh pH Tanah terhadap Tanaman

  • pH terlalu rendah (asam): Menyebabkan keracunan Al, Mn, dan Fe serta menghambat penyerapan unsur hara esensial seperti Ca dan Mg.
  • pH netral: Kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman karena unsur hara tersedia dalam jumlah cukup.
  • pH terlalu tinggi (basa): Menghambat penyerapan Fe, Mn, Zn, dan Cu yang penting untuk pertumbuhan tanaman.

D. Cara Menyesuaikan pH Tanah

  1. Menaikkan pH Tanah:
    • Menggunakan kapur pertanian (dolomit/kalsit)
    • Menambahkan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang
  2. Menurunkan pH Tanah:
    • Menambahkan sulfur atau pupuk berbasis amonium
    • Menggunakan bahan organik yang mengandung asam humat

BAB 4: PRAKTIK PENGUJIAN PH TANAH

A. Alat dan Bahan

  1. pH meter atau kertas lakmus
  2. Air suling
  3. Sampel tanah
  4. Wadah kecil

B. Langkah-langkah Pengujian

  1. Ambil sampel tanah dari beberapa titik.
  2. Tambahkan air suling dan aduk hingga menjadi lumpur.
  3. Celupkan kertas lakmus atau masukkan pH meter ke dalam larutan.
  4. Catat hasilnya dan bandingkan dengan tabel pH tanah.

BAB 5: KESIMPULAN

Tanah dan pH tanah memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pemantauan dan pengelolaan pH tanah sangat penting dalam budidaya tanaman untuk memastikan ketersediaan unsur hara dan optimalisasi hasil panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar