Selasa, 16 Juli 2019

Materi Dasar Pembiakan Tanaman


Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan cara ini dilakukan dengan cara menggunakan bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan vegetatif hanya melibatkan satu induk saja, sehingga sifat anaknya sama dengan sifat induknya.

Terdapat 2 macam perkembangbiakan secara vegetatif pada tumbuhan, yaitu vegetatif perkembangbiakan alami tumbuhan dan vegetatif buatan.

a. Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
Cara perkembangbiakan vegetatif alami tumbuhan antara lain dengan cara:
  • membelah diri,
  • spora,
  • rizoma,
  • umbi lapis,
  • umbi batang,
  • umbi akar,
  • tunas, dan
  • geragih (stolon).
1) Membelah Diri
Perkembangbiakan dengan cara membelah diri terjadi pada tumbuhan tingkat rendah, yaitu tumbuhan yang bersel satu.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-20-2014-11-43-07-AM.png


Volvox, tumbuhan yang
berkembang biak dengan membelah diri (Sumber: Microscopy-uk.org)
Tumbuhan yang membelah diri akan membagi tubuhnya menjadi dua bagian yang sama secara langsung. Sel anaknya ada yang segera memisahkan diri dari tumbuhan induknya, dan ada yang tetap menempel pada tubuh induknya hingga membentuk kelompok tumbuhan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri adalah volvox.
2) Spora
Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Pada tumbuhan paku, spora dibentuk pada daun. Spora terletak di dalam kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus. Sorus adalah kumpulan kotak spora. Sorus terletak di bagian tepi di bawah daun, berupa bintik-bintik kecoklatan. Daun yang dapat menghasilkan spora disebut daun fertil (subur).
Jika sporangium pecah, spora keluar dan jatuh di tempat yang cocok. Spora tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku baru.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-20-2014-11-47-44-AM.png
Tumbuhan paku (Sporangium)

3) Rizoma (Akar Tinggal)
Tahukah kamu apa jenis tumbuhan yang ditunjukkan oleh gambar di samping? Bagaimana pula cara perkembangbiakannya? Tumbuhan pada gambar di samping berkembang biak dengan rizoma (akar tinggal).

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-20-2014-12-06-56-PM.png
Tumbuhan jahe-jahean
berkembang biak dengan rizhoma

Rizoma (akar tinggal) adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah yang menyerupai akar. Ciri-ciri rizoma (akar tinggal) adalah sebagai berikut.
  • Bentuk seperti akar, beruas-ruas seperti batang.
  • Pada setiap ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik.
  • Pada setiap ketiak sisik (daun) terdapat mata tunas.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rizoma (akar tinggal) adalah jenis jahe-jahean (jahe, kunyit, kunci, kencur, temu lawak).

4) Umbi Lapis
Umbi lapis adalah bagian dari pelepah daun yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan bentuknya berlapis-lapis. Di bagian pangkalnya terdapat batang berbentuk cakram dan beruasruas. Pada bagian ketiak daun terdapat tunas sebagai calon individu baru yang disebut siung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah dan bawang putih.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/126839-13134-The-Garlic-Plant-Structure.jpg

Bawang putih
berkembang biak dengan umbi lapis

5) Umbi Batang
Pernahkah kamu melihat umbi ketela rambat seperti yang terlihat pada Gambar berikut? Tahukah kamu apakah fungsi dari bagian tanaman tersebut?

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-20-2014-12-23-01-PM.png
Ketela rambat berkembang
biak dengan umbi batang

Kentang dan ketela rambat merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang adalah bagian batang yang tumbuh di dalam tanah dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, terutama berupa zat tepung. Pada kulit umbi terdapat mata tunas dan jika lingkungan sesuai akan tumbuh menjadi tunas baru.

6) Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan terutama zat tepung. Ciri-ciri umbi akar adalah:
  • umbi tidak berbuku-buku,
  • umbi tidak memiliki mata tunas,
  • umbi tidak memiliki kuncup dan daun.
 https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-20-2014-4-57-58-PM.png
Wortel berkembang biak dengan umbi akar (gambar wortel: ilustrasi sayuran wortel)

Jika umbi akar ditanam, maka akan tumbuh tunas baru dari bagian yang merupakan sisa batang. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar adalah wortel, dan bunga dahlia.
Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batang wortel dan dahlia.

7) Tunas
Tunas adalah kuncup yang tumbuh pada ujung batang atau ketiak daun. Tumbuhan dikatakan berkembang biak dengan tunas apabila tunas dari tumbuhan induk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah bambu dan pisang.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-23-23-AM.png
Bambu berkembang biak
dengan tunas

8) Tunas Daun (tunas adventif)
Tunas yang tumbuh pada daun disebut tunas adventif. Pada tepi daun terdapat tunas yang dapat tumbuh bila diletakkan di tanah gembur. Contoh tumbuhan yang dapat berkembang biak dengan tunas daun adalah cocor bebek dan begonia.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-30-48-AM.png
Cocor bebek berkembang biak dengan
tunas adventif

9) Geragih (Stolon)
Pernahkah kamu melihat tanaman stroberi? Bagaimana cara berkembang biaknya? Stroberi merupakan salah satu tanaman yang berkembang biak dengan geragih. Geragih adalah batang beruas yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. Ruas tanaman bila menyentuh tanah akan tumbuh akar dan tunas baru sehingga menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah stroberi, pegagan, dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan tanah adalah rumput teki.


b. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif Buatan
Cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan antara lain dilakukan dengan cara mencangkok, setek, merunduk, okulasi (menempel), dan kopulasi (menyambung).
1) Cangkok
Pernahkah kamu melihat tumbuhan yang sedang dicangkok? Apakah semua tumbuhan bisa dicangkok?
Mencangkok merupakan usaha untuk memperbanyak (mengembangbiakkan) tumbuhan dengan cara membuat akar baru pada bagian batang. Batang yang telah tumbuh akarnya dapat dipotong dan ditanam menjadi tanaman baru.
Pada umumnya jenis-jenis tumbuhan yang biasa dicangkok adalah tanaman buah-buahan, seperti jambu, mangga, jeruk, dan belimbing. Selain itu tanaman hias juga ada yang dapat dicangkok, misalnya bunga nusa indah, melati, dan soka.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-44-50-AM.png
Tanaman yang dicangkok

Syarat tumbuhan yang akan dicangkok antara lain:
  1. tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda,
  2. ukurannya tidak terlalu besar,
  3. batangnya lurus,
  4. cabang berwarna cokelat muda dan kulitnya mulus.
Kerjakanlah secara berkelompok!
Tujuan: mengetahui cara mencangkok yang benar.
Mari Mencangkok
  • Lakukan kegiatan mencangkok.
  • Pilihlah atau tentukan tanaman yang akan dicangkok.
  • Perhatikan langkah-langkah mencangkok berikut ini.
1. Membuat keratan
Buatlah keratan melingkar pada cabang yang telah ditentukan. Jarak antara keratan ± 5 – 10 cm. Cabang tanaman yang dapat dikerat adalah di bawah kuncup daun.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-50-59-AM.png

2. Mengupas kulit batang dan membersihkan kambium
Kupaslah kulit yang telah dikerat sehingga kelihatan kayu yang berlendir (berkambium). Bersihkan lapisan kambiumnya dengan cara dikerok. Setelah bersih, biarkan sampai kering.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-53-32-AM.png
3. Membungkus/menutup cangkokan
Bagian kayu yang telah dikelupas dan dibersihkan, ditutup dengan tanah yang telah diberi pupuk. Kemudian bungkus/balut dengan sabut kelapa atau plastik dan ujung-ujungnya diikat. Bila pembungkusnya menggunakan plastik, jangan lupa untuk melubangi plastik tersebut agar air dapat masuk.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-55-06-AM.png
Agar cangkokan tidak kering dan dapat cepat tumbuh akar, cangkokan hendaknya selalu disiram dengan air. Jika cangkokan sudah berakar cukup banyak, cangkokan sudah bisa dipotong dan ditanam di tanah yang subur.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-56-24-AM.png
Meskipun terkesan praktis dan mudah, cangkokan juga mempunyai kerugian. Berikut keuntungan dan kerugian dari mencangkok.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-11-59-02-AM.png
Keuntungan dan Kerugian Mencangkok

2) Setek
Setek merupakan cara memperbanyak tanaman dengan menanam potongan bagian tertentu dari tanaman. Terdapat 3 macam setek, yaitu setek batang, setek daun, dan setek akar.
a) Setek Batang
Setek batang yaitu memperbanyak tanaman dengan cara menanam potongan-potongan batang atau ranting yang ada mata tunasnya. Contoh setek batang yaitu pada tanaman ketela pohon, tebu, sirih, dan bunga sepatu.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-17-59-PM.png
Setek batang pada ketela pohon

b) Setek Daun
Setek daun yaitu memperbanyak tanaman dengan cara menanam potongan atau helaian daun. Contoh tanaman yang dapat disetek daunnya adalah: cocor bebek, begonia, dan sania.

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-20-26-PM.png

Setek daun tumbuhan begonia

c) Setek Akar
Setek akar yaitu memperbanyak tanaman dengan cara menanam potongan-potongan akar. Contoh setek akar yaitu pada tumbuhan sukun dan kersen.
Kerjakanlah secara berkelompok!
Tujuan: mempraktikkan cara menyetek tanaman yang ada di sekitar kita.
Alat dan Bahan:
1. Pilih salah satu tanaman berikut.
– cocor bebek
– begonia
– sania
– sri rejeki
– ketela pohon
2. Pot berisi tanah yang subur
3. Pisau yang tajam
Langkah Kerja:
1. Jika kalian memilih setek daun:
  • pilihlah daun yang segar dan tidak sobek,
  • potonglah daun beserta tangkainya,
  • letakkan daun di pot yang berisi tanah

https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-42-16-PM.png 
Jika kalian memilih setek batang:
  • pilihlah batang yang lurus dan ada mata tunasnya,
  • potonglah batang sepanjang ± 10 – 15 cm,
  • ambil daunnya dan tancapkan batangnya pada pot yang berisi tanah.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-44-55-PM.png
2. Catatlah tanggal berapa kalian mulai menanam.
3. Sirami setiap hari dan rawat dengan baik.
4. Amati dan catatlah berapa lama tunas mulai tumbuh.

3) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tanaman dengan cara membengkokkan sebagian batang atau ranting dan memendamkannya ke dalam tanah. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara merunduk adalah apel dan bugenvil.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-51-11-PM.png
Tanaman yang perkembangbiakan
dengan merunduk

4) Okulasi (Menempel)
Okulasi atau menempel adalah cara memperbanyak tanaman dengan menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman induk. Tujuan okulasi adalah menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda sehingga mendapatkan tanaman yang sifatnya lebih baik dari induknya. Contoh tanaman yang biasa diokulasi adalah jeruk, rambutan, dan durian.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-51-29-PM.png
Perkembangbiakan dengan okulasi dilakukan untuk menggabungkan
dua sifat tanaman yang berbeda

5) Kopulasi (Menyambung atau Mengenten)
Kopulasi disebut juga mengenten atau menyambung yaitu menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sehingga diperoleh tanaman baru.
https://www.plengdut.com/wp-content/uploads/2014/06/6-23-2014-12-51-56-PM.png
Perkembangbiakan
tumbuhan dengan kopulasi menghasilkan
jenis tanaman baru

Tujuan kopulasi sama dengan okulasi yaitu menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda tetapi masih satu keluarga. Contoh kopulasi antara lain tanaman terung disambung dengan tomat. Contoh buah-buahan yang biasa dikopulasi adalah mangga dan durian.
 
Sumber : https://www.plengdut.com/perkembangbiakan-tumbuhan-secara/300/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar