Kamis, 21 Maret 2024

Soal English_Listening USP 2023

 


Klik Link Soal Listening  USP 2023







DASGRITAN



AGRIPRENEUR DAN PELUANG KARIR 

DI BIDANG PERTANIAN

Seorang agripreneur adalah seseorang yang menggabungkan keterampilan kewirausahaan dengan pengetahuan dan keahlian dalam bidang pertanian atau agribisnis. Mereka berperan dalam mengelola usaha pertanian atau agribisnis dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan finansial dan berkelanjutan, sambil memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan sosial.

Berikut adalah beberapa profil dan karakteristik yang umumnya dimiliki oleh seorang agripreneur:

  1. Pengetahuan tentang Pertanian: Agripreneur harus memiliki pengetahuan yang baik tentang praktik pertanian, teknologi pertanian modern, dan tren pasar dalam industri pertanian.
  2. Keterampilan Kewirausahaan: Mereka harus memiliki keterampilan kewirausahaan yang kuat, termasuk kemampuan manajerial, keuangan, pemasaran, dan kepemimpinan.
  3. Inovatif: Agripreneur perlu berinovasi dalam pendekatan mereka terhadap pertanian dan agribisnis. Mereka harus mampu menciptakan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam industri pertanian.
  4. Berorientasi pada Pasar: Agripreneur harus memahami pasar lokal maupun global dan dapat menyesuaikan produksi mereka dengan permintaan pasar yang ada.
  5. Berkesinambungan: Mereka harus memperhatikan aspek-aspek berkelanjutan dalam bisnis mereka, termasuk pertanian organik, konservasi sumber daya alam, dan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Peluang usaha di bidang agribisnis tanaman sangat luas dan beragam. Berikut adalah beberapa contoh peluang usaha yang bisa dikejar oleh agripreneur di sektor agribisnis tanaman:

  1. Budidaya Tanaman Organik: Permintaan akan produk pertanian organik terus meningkat. Agripreneur bisa fokus pada budidaya tanaman organik seperti sayuran, buah-buahan, atau rempah-rempah.
  2. Pertanian Vertikal: Dalam lingkungan perkotaan yang padat, pertanian vertikal semakin populer. Ini menciptakan peluang untuk agripreneur untuk menanam tanaman secara vertikal di dalam bangunan atau struktur khusus.
  3. Budidaya Tanaman Hortikultura: Menanam tanaman hortikultura seperti bunga potong, tanaman hias, atau tanaman obat-obatan bisa menjadi peluang usaha yang menarik.
  4. Pengolahan Produk Tanaman: Agripreneur bisa mempertimbangkan untuk memproses produk-produk tanaman seperti pengolahan buah menjadi jus, pengeringan rempah-rempah, atau pembuatan produk makanan olahan.
  5. Agroforestri: Agroforestri adalah praktik menggabungkan pertanian dengan penghijauan dan pengelolaan hutan. Ini menciptakan peluang untuk agripreneur dalam budidaya tanaman hutan bersamaan dengan tanaman pertanian.
  6. Tanaman Herbal: Budidaya tanaman herbal untuk keperluan obat-obatan, kecantikan, atau aromaterapi dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
  7. Budidaya Tanaman Langka atau Spesialis: Beberapa tanaman langka atau spesialis memiliki nilai jual tinggi, seperti tanaman kaktus langka, tanaman langka yang berbunga, atau tanaman hias langka.
  8. Teknologi Pertanian: Pengembangan dan penerapan teknologi pertanian seperti sensor tanah, drone pertanian, atau otomatisasi pertanian juga merupakan area yang menjanjikan untuk agripreneur yang tertarik dengan inovasi teknologi.

Dalam menjalankan usaha agribisnis tanaman, penting untuk melakukan riset pasar yang baik, merencanakan secara matang, dan membangun jaringan yang kuat dengan para pelaku industri dan pakar pertanian. Selain itu, kesadaran akan praktik pertanian yang berkelanjutan dan keberlanjutan lingkungan juga harus diperhatikan untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Sektor agribisnis tanaman menawarkan beragam peluang profesi dan karir bagi individu yang tertarik dalam bidang pertanian, hortikultura, pengolahan makanan, teknologi pertanian, dan berbagai bidang terkait lainnya. Berikut adalah beberapa peluang profesi dan karir yang tersedia di sektor agribisnis tanaman:

  1. Petani: Sebagai petani, Anda bisa menjadi pemilik atau pengelola lahan pertanian yang menanam berbagai jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, atau tanaman pangan. Petani juga dapat mengkhususkan diri dalam pertanian organik atau bertani secara berkelanjutan.
  2. Ahli Agronomi: Ahli agronomi bekerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman dengan mengelola tanah, pupuk, air, dan pengendalian hama dan penyakit. Mereka juga melakukan riset untuk mengembangkan varietas tanaman yang lebih unggul dan beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
  3. Spesialis Hortikultura: Spesialis hortikultura fokus pada budidaya dan perawatan tanaman hias, bunga potong, tanaman buah-buahan, dan tanaman sayuran. Mereka juga dapat bekerja dalam desain taman dan pertamanan.
  4. Teknisi Pertanian: Teknisi pertanian melakukan berbagai tugas teknis, termasuk pemeliharaan peralatan pertanian, pemantauan tanaman, pengujian tanah, dan penerapan teknologi pertanian.
  5. Ahli Pemuliaan Tanaman: Ahli pemuliaan tanaman bertanggung jawab untuk mengembangkan varietas tanaman baru yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit, peningkatan hasil panen, atau adaptasi terhadap perubahan iklim.
  6. Pengelola Gudang Penyimpanan dan Distribusi: Pengelola gudang penyimpanan bertanggung jawab untuk menyimpan dan menjaga kualitas tanaman yang telah dipanen sebelum didistribusikan ke pasar. Mereka memastikan bahwa kondisi penyimpanan sesuai dengan persyaratan tanaman yang disimpan.
  7. Ahli Pangan dan Nutrisi: Ahli pangan dan nutrisi bekerja dalam pengolahan makanan, mengembangkan produk makanan baru, dan memastikan keamanan pangan. Mereka juga dapat bekerja dalam penelitian gizi dan pengembangan produk makanan fungsional.
  8. Konsultan Pertanian: Konsultan pertanian memberikan saran dan bimbingan kepada petani atau perusahaan pertanian dalam hal manajemen usaha, teknik pertanian, pemasaran, dan pemilihan varietas tanaman yang tepat.
  9. Ahli Agribisnis dan Pemasaran: Ahli agribisnis dan pemasaran bekerja dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk-produk pertanian, analisis pasar, distribusi, dan manajemen rantai pasokan.
  10. Pengembang Teknologi Pertanian: Profesi ini melibatkan pengembangan dan implementasi teknologi baru dalam pertanian, seperti sensor pertanian, perangkat lunak manajemen pertanian, atau otomatisasi pertanian.

Peluang karir di sektor agribisnis tanaman terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan iklim, dan permintaan pasar yang berubah. Ini memberikan banyak kesempatan bagi individu yang tertarik untuk berkarir dalam industri yang penting ini.

Penjelasan:

  1. Petani:
    • Deskripsi Profesi: Seorang petani bertanggung jawab untuk mengelola lahan pertanian, menanam, merawat, dan memanen tanaman sesuai dengan jenis pertanian yang mereka pilih.
    • Contoh Jenjang Karier: Petani mungkin memulai sebagai petani pemula dengan mengelola lahan pertanian kecil sendiri. Seiring waktu, mereka dapat berkembang menjadi petani yang lebih sukses dengan memperluas lahan pertanian mereka atau menjadi petani organik yang terampil. Mereka juga bisa menjadi pengelola pertanian besar atau agribisnis yang memiliki banyak lahan pertanian.
  2. Ahli Agronomi:
    • Deskripsi Profesi: Ahli agronomi adalah ilmuwan tanaman yang mengkaji tanah, tanaman, dan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanaman.
    • Contoh Jenjang Karier: Ahli agronomi dapat memulai karier mereka sebagai teknisi lapangan yang mengumpulkan data tanah dan tanaman. Mereka kemudian dapat naik ke posisi ahli agronomi senior atau manajer agronomi yang memimpin proyek riset dan pengembangan pertanian.
  3. Spesialis Hortikultura:
    • Deskripsi Profesi: Spesialis hortikultura berfokus pada budidaya dan perawatan tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan tanaman potong.
    • Contoh Jenjang Karier: Seorang spesialis hortikultura bisa memulai sebagai asisten kebun atau tukang kebun. Mereka kemudian bisa menjadi kepala kebun atau desainer taman yang terkenal, atau bahkan memulai usaha sendiri sebagai pemilik toko bunga atau taman.
  4. Ahli Pemuliaan Tanaman:
    • Deskripsi Profesi: Ahli pemuliaan tanaman bertanggung jawab untuk mengembangkan varietas tanaman baru dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti hasil panen yang lebih tinggi atau ketahanan terhadap penyakit.
    • Contoh Jenjang Karier: Seorang ahli pemuliaan tanaman bisa memulai sebagai asisten peneliti atau teknisi laboratorium. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, mereka dapat naik ke posisi peneliti senior atau kepala program pemuliaan tanaman di perusahaan besar atau lembaga riset.
  5. Pengelola Gudang Penyimpanan dan Distribusi:
    • Deskripsi Profesi: Pengelola gudang penyimpanan bertanggung jawab untuk menyimpan dan menjaga kualitas tanaman yang telah dipanen sebelum didistribusikan ke pasar.
    • Contoh Jenjang Karier: Seseorang dapat memulai sebagai operator gudang atau supervisor penyimpanan. Mereka kemudian bisa naik ke posisi manajer gudang regional atau direktur rantai pasokan di perusahaan besar.
  6. Konsultan Pertanian:
    • Deskripsi Profesi: Konsultan pertanian memberikan saran dan bimbingan kepada petani atau perusahaan pertanian dalam hal manajemen usaha, teknik pertanian, dan pemasaran.
    • Contoh Jenjang Karier: Seorang konsultan pertanian bisa memulai sebagai konsultan junior di firma konsultan pertanian atau perusahaan agribisnis. Dengan pengalaman dan reputasi yang baik, mereka dapat naik ke posisi konsultan senior atau mendirikan firma konsultan mereka sendiri.

Setiap karier dalam sektor agribisnis tanaman memiliki berbagai tingkat pengalaman dan tanggung jawab. Dengan dedikasi, pengalaman, dan pendidikan yang tepat, individu dapat mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dalam profesi tersebut.

 

JENJANG KARIR YANG UMUM DI PERUSAHAAN PERTANIAN

  1. Petani/Pengelola Pertanian:
    • Petani pemula
    • Petani senior
    • Pengelola pertanian
    • Manajer pertanian
    • Direktur pertanian
  2. Ahli Agronomi dan Teknisi Pertanian:
    • Asisten lapangan/teknisi pertanian
    • Agronomi junior
    • Agronomi senior
    • Manajer agronomi
    • Direktur agronomi
  3. Spesialis Hortikultura:
    • Asisten kebun/tukang kebun
    • Spesialis hortikultura junior
    • Spesialis hortikultura senior
    • Kepala kebun
    • Direktur hortikultura
  4. Ahli Pemuliaan Tanaman:
    • Asisten peneliti/petugas laboratorium
    • Peneliti pemula
    • Peneliti senior
    • Kepala program pemuliaan tanaman
    • Direktur pemuliaan tanaman
  5. Pengelola Gudang Penyimpanan dan Distribusi:
    • Operator gudang
    • Supervisor penyimpanan
    • Manajer gudang regional
    • Direktur rantai pasokan
  6. Konsultan Pertanian:
    • Konsultan pertanian junior
    • Konsultan pertanian
    • Konsultan senior
    • Pendiri atau mitra di firma konsultan pertanian
  7. Ahli Pangan dan Nutrisi:
    • Asisten ahli pangan/nutrisi
    • Ahli pangan/nutrisi
    • Manajer pengembangan produk makanan
    • Direktur penelitian dan pengembangan
  8. Pengembang Teknologi Pertanian:
    • Asisten pengembang teknologi pertanian
    • Pengembang teknologi pertanian
    • Manajer teknologi pertanian
    • Direktur teknologi pertanian
  9. Pemasaran dan Penjualan:
    • Asisten pemasaran/penjualan
    • Eksekutif pemasaran/penjualan
    • Manajer pemasaran/penjualan
    • Direktur pemasaran/penjualan
  10. Manajemen Umum dan Administrasi:
    • Asisten administratif
    • Administrator
    • Manajer operasi
    • Direktur operasional

Setiap perusahaan pertanian mungkin memiliki struktur jenjang karir yang sedikit berbeda tergantung pada ukuran, jenis bisnis, dan kebutuhan spesifik mereka. Namun, contoh di atas mencakup sebagian besar profesi yang umum ditemui dalam industri pertanian.

 

JENJANG KARIR YANG UMUM DI SEKTOR PEMERINTAHAN TERKAIT PERTANIAN

  1. Petugas Lapangan Pertanian:
    • Petugas lapangan pertanian
    • Petugas lapangan senior
    • Koordinator lapangan pertanian
    • Supervisor lapangan pertanian
  2. Ahli Agronomi dan Teknisi Pertanian:
    • Asisten agronomi/teknisi pertanian
    • Agronomi/teknisi pertanian
    • Spesialis agronomi/teknisi pertanian
    • Koordinator agronomi/teknisi pertanian
    • Manajer agronomi/teknisi pertanian
  3. Spesialis Hortikultura:
    • Asisten hortikultura
    • Spesialis hortikultura
    • Kepala hortikultura
    • Koordinator hortikultura
    • Manajer hortikultura
  4. Peneliti Pertanian:
    • Asisten peneliti pertanian
    • Peneliti pertanian
    • Peneliti senior
    • Kepala penelitian pertanian
    • Direktur penelitian pertanian
  5. Pengawas Pertanian:
    • Pengawas pertanian
    • Pengawas senior
    • Koordinator pengawas pertanian
    • Manajer pengawas pertanian
  6. Pengawas Kesehatan Tanaman:
    • Pengawas kesehatan tanaman
    • Pengawas senior kesehatan tanaman
    • Koordinator kesehatan tanaman
    • Manajer kesehatan tanaman
  7. Administrator Pertanian:
    • Asisten administrator pertanian
    • Administrator pertanian
    • Administrator senior pertanian
    • Koordinator administrator pertanian
    • Manajer administrasi pertanian
  8. Konsultan Pertanian:
    • Konsultan pertanian junior
    • Konsultan pertanian
    • Konsultan senior pertanian
    • Kepala konsultan pertanian
    • Direktur konsultan pertanian
  9. Penyelia Penyuluhan Pertanian:
    • Penyelia penyuluhan pertanian
    • Penyelia senior penyuluhan pertanian
    • Koordinator penyuluhan pertanian
    • Manajer penyuluhan pertanian
  10. Pegawai Administrasi Umum:
    • Pegawai administrasi umum
    • Pegawai administrasi senior
    • Koordinator administrasi umum
    • Manajer administrasi umum
Jenjang karir dalam pemerintahan dapat bervariasi tergantung pada struktur organisasi dan kebijakan yang berlaku di setiap negara atau wilayah. Selain itu, peluang untuk promosi dan pengembangan karir juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman kerja, serta penilaian kinerja individu

Sumber : dari berbagai Sumber dan Internet

Link referensi lain :  https://www.cakeresume.com/resources/prospek-kerja-agribisnis?locale=id

Rabu, 28 Februari 2024

DASGRITAN

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Pertanian


Pertanian adalah sebuah kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan hingga aspek genetik. Memahami faktor-faktor ini adalah kunci untuk mencapai hasil pertanian yang optimal dan berkelanjutan.

Lebih lengkapnya silahkan klik link dibawah ini :

Kamis, 22 Februari 2024

DasGriTan_Budidaya Cabe Merah

 Budidaya Cabe Merah 

Cabai merah (Capsicum annuum) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki banyak manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek pasar yang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untuk campuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalam bentuk acar, saus, tepung cabai dan buah kering.

Cabai merah cocok dibudidayakan, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0–1000m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah ataugembur, subur, kaya akan bahan organik, pH tanah antara6-7.Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan.Hal tersebut berhubungan dengan tempat tumbuh tanaman cabai (sawah atau tegalan).Tanaman cabai yang dibudidayakan disawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam padamusim hujan. Dengan pemilihan musim tanam yang tepat, diharapkan pada saat pertumbuhan tanaman, kandungan air sawah tidak berlebihan dan ditanah tegalan masih cukup air untuk pertumbuhan cabai.

1.   Varietas yang Dianjurkan

Varietas yang dapat digunakan untuk budidaya cabai merah antaralain adalah Lembang–1, Tanjung–2, Hot Chilli, Hot Beauty dan lain sebagainya. Kebutuhan benih sebesar 250-350 g/ha.

Lebih lengkapnya bisa dilihat di link berikut ini :

Budidaya Cabe Merah


DasGriTan-Pupuk dan Pemupukan_1

Pengertian Macam-macam Pupuk serta Unsur Mikro

 









PENGERTIAN PUPUK

Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.

Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman.

PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN

PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Lebih jelasnya silahkan klik link dibawah ini :


DasGriTan-Pupuk dan Pemupukan



Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk

        Pemupukan merupakan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman. Dalam prosesnya tentu perlu suatu perhitungan kebutuhan hara, agar pupuk yang diberikan efektif dan efisien. Efektif bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta efisien dalam hal biaya produksi.
        Sebelum melakukan perhitungan kebutuhan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu Jenis tanaman dan Jenis pupuk.

1. Jenis tanaman
    Jenis tanaman berkenaan kebutuhan unsur haranya. Dalam penentuan kebutuhan unsur hara perlu dilakukan analisis jaringan di laboratorium.

2. Jenis pupuk
    Jenis pupuk berkenaan kandungan hara makro yang terdapat di pupuk tersebut. Pada Urea terkandung 45% hara N, SP-36 36% P2O5, KCl 60% K2O, TSP 46% P2O5, ZA 21% N, ES 18% P2O5

Selengkapnya bisa dilihat di link berikut :


Sumber :  http://ragiliaputrutami.blogspot.com/2013/02/cara-meghitung-pupuk.html


Minggu, 11 Februari 2024

SISTEM IRIGASI – TEKNIK IRIGASI

 

SISTEM IRIGASI – TEKNIK  IRIGASI

Air beserta sumber-sumbernya merupakan kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh hajat hidup manusia, oleh karena itu perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat banyak. Secara konstituonal wewenang penguasaan air diatur oleh Negara yang dinyatakan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3. Dalam ruang lingkupnya, di Indonesia pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainase pada umumnya ditujukan untuk keperluan tanaman padi di daerah persawahan, baik dimusim hujan maupun kemarau. Berdasarkan sejarahnya, perkembangan irigasi-irigasi di indonesia diperkirakan baru berlangsung sejak lebih 1000 tahun yang lampau pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa dimulai dari sistem irigasi secara tradisional

Lebih Jelasnya silahkan klik link berikut ini :

Sistem Irigasi - Teknik Irigasi

Video : Video Jenis Irigasi _ Sprinkle

Inovasi Irigasi_Sprinkler